Japan Trip #5 - Peaceful Hiroshima

11:04 AM


Perjalanan dari Kyoto ke Hiroshima dengan shinkansen menghabiskan sekitar dua jam. Di sini kami menginap di APA Hotel Ekimae. Ekimae sendiri ternyata artinya di depan stasiun, jadi jelas si hotel ini lokasinya di sekitaran stasiun Hiroshima. Berhubung pengalaman nyasar beberapa kali waktu nyari hotel akhirnya kami langsung ke information center begitu sampai stasiun, minta ditunjukkan jalan ke APA Hotel. Mbak information center langsung mengeluarkan peta dan menunjukkan jalan ke arah hotel kami.

Kami dengan pede jalan mengikuti arahan si mbak. Hotel APA ini ada lambangnya di puncak bangunan, jadi dari jalan juga sudah langsung kelihatan. Mulai mendekat, saya mulai ragu.. kok bangunannya bagus banget ya? "Yakin Pris? kemarin berapa harga hotelnya? Masa sih yang ini?" Masuklah kami ke resepsionis dan menunjukkan bukti booking. Mbak resepsionisnya senyum terus bilang "APA Hotel that you booked is the one across the bridge". Hotel APA di sekitar stasiun ada dua ternyata, yang satu low budget yang satu cenderung lebih mewah. Waktu itu kami diarahkan sama information center ke APA hotel yang mewah. Muka kita necis kali ye? 

Ternyata masih nyasar juga haha (ketawa pasrah)

Selesai check in, kami lanjut makan siang. Berhubung di Hiroshima akhirnya kami nyobain okonomiyaki ala Hiroshima di Okonomimura. Waktu itu saya ga sempat foto sih, tapi intinya tempatnya itu satu bangunan yang isinya semua penjual okonomiyaki. Tinggal pilih! Saya makan satu untuk berdua karena porsinya cukup besar.

Perjalanan berlanjut ke Miyajima. Untuk ke Miyajima kami perlu menyebrang naik ferry dari stasiun Miyajimaguchi. Kami agak kesorean ke sana, jadi waktu nyebrang sudah agak gelap dan banyak toko yang sudah tutup. Ternyata air juga sedang surut, jadi floating torii-nya ga terlihat mengambang.


Oh iya, di Miyajima ada banyak rusa! Sepertinya rusa-rusa ini terbiasa dikasih makan sama turis, makanya mereka suka mengikuti manusia dan minta makan. Kalau kita lari, dia malah makin semangat ngejarnya hahaha jadi jangan takut ya.. Waktu saya cuekin akhirnya dia berhenti ngejar saya dan cari mangsa lain.

Suka manis-manis? bisa coba beli Momiji Manju di area Miyajima. Rasanya mirip Dorayaki tapi versi lebih hambar. Kemarin kami cuma beli yang isi kacang merah. Selain itu di sana juga bisa makan tiram bakar (waktu kami kesana tokonya sudah tutup). Lagi-lagi ketahuan kan kami masih kurang perhitungan waktunya.



Pulang dari Miyajima, saya pisah jalan sama Prisa dan janjian ketemu sama teman-teman kuliah. Mahasiswa-mahasiswa pascasarjana Universitas Hiroshima yang baik-baik ini bersedia mampir ke city di sela-sela kesibukan nge-lab (dramatis). Ternyata Saijo ke Hiroshima hampir sejam sekali jalan ya? (baru coba browse di Google Maps) Thanks loh Aghla, Eka, Tony, Eru!

Kebetulan di Hiroshima sedang ada light illumination di sepanjang city center dan berhubung kehabisan ide mau ngapain, jadilah kami jalan di sekitaran kota. Kami juga mampir ke Peace Memorial Park, lihat api abadi dan monumen Bom Atom. Tour singkat semalam sambil catch up ditutup dinner American food ("Kan lo udah makan Jepang terus, Bryn.. Udah makan Okonomimura juga. kita bosen makanan Jepang jadi makan American aja ya" - Eka). Okedeh, Ka. Siap.

Atomic Bomb Dome night view from Peace Memorial Park




***

Besok paginya diajak ke Peace Memorial Park lagi sama Prisa. Suasana kalau terang sama gelap beda jadi kalau bisa sih mampir kesini dua kali. Saya pribadi lebih suka suasana waktu pagi karena banyak burung di taman ini. Bisa jadi tempat untuk merenung atau bengong-bengong gitu. Cukup beruntung waktu itu ga terlalu banyak turis, jadi suasananya damai. Beneran peace park deh!



Highlight of Hiroshima visit : Hiroshima Peace Memorial Museum.
Di museum ini banyak informasi dan cerita tentang kejadian bom atom di Hiroshima di masa perang dunia ke II. I'm not a fan of history class, tapi di sini bahkan kalau kamu ga tahu kapan perang dunia ke II kamu akan tetap dapet feel dan pesan yang mau disampaikan. Isi dari museum ini adalah gambaran tentang bagaimana dampak bom atom terhadap kehidupan di Hiroshima dan sekitarnya. Banyak banget barang-barang milik korban bom atom yang dipajang beserta cerita si pemiliknya di hari itu. Selain itu ada juga gambaran tentang dampak radiasi dari bom nuklir dan bentukan Little Boy - bom atom yang meluluhlantakkan tanah Hiroshima.

Yang paling ngena buat saya adalah cerita dengan display baju seragam robek-robek. Seragam itu milik seorang anak (saya lupa namanya), ibunya bercerita hari itu si anak sebenarnya menolak untuk pergi ke sekolah tapi ibunya memaksa anak itu untuk pergi. Tempat si anak bersekolah lokasinya tidak jauh dari titik pusat pengeboman. Setelah bom jatuh, sang ibu berusaha untuk mencari anaknya namun nihil. Kota di sekitar Hiroshima kacau balau, mayat berserakan tapi si ibu masih belum berhasil menemukan anaknya sampai sekitar beberapa hari kemudian baru terbentuk regu medis dan akhirnya sang anak ditemukan tewas dengan wajah yang sudah ga bisa diidentifikasi. Satu-saatunya yang bisa membantu mengenali anak itu hanya nama di seragamnya. Hingga sekarang sang ibu merasa membunuh anaknya karena memaksa anaknya pergi ke sekolah. Masih banyak cerita lain yang menyayat hati di museum ini.




Semua display di museum ini punya narasi yang bisa dibaca, tapi saya lebih pilih sewa audio guide. Saya ingat harga tiket masuk ditambah audio guide nya sekitar JPY500. Ada sampai 17 pilihan bahasa loh! Nanti kamu bisa dengar narasi untuk display sesuai dengan nomor yang tertera di display-nya. Nanti ada point tempat pengembalian audio guide di akhir museum (jangan dibawa pulang ya!).





Banyak pengunjung yang keluar dari museum ini sesunggukan atau berlinang air mata. Sedih karena cerita nahas dari banyak korban dikumpulkan jadi satu di museum ini. Suasana di museum juga cenderung hening, mungkin serius dan menghayati satu per satu cerita yang disajikan.

Selesai dari museum, kami makan siang dulu di sebrang memorial park. Waktu kami mau masuk ke taman, kami sudah naksir sama si restoran ini karena bangunannya menarik. Dari bangunannya bisa ditebak kalau menu yang disajikan ala Italia. Jadi kalau ditanya saya makan apa di Hiroshima, jawabannya : Okonomimura, makanan amerika sama makanan Italia. Jalan di Jepang tapi makanannya kok non-Jepang hahaha



Memang kalau dibandingkan dengan Tokyo dan Kyoto, Hiroshima itu sangat sepi. Kotanya damai dan tenang, orang-orang di sini ga kelihatan diburu-buru (kalau Tokyo kan gesit-gesit semua tuh). Salah satu teman saya bilang diantara tiga kota ini dia lebih suka Hiroshima, kalau saya sih masih lebih suka Kyoto (ketebak banget ga sih?).

Belum pernah ke Hiroshima?
I'd highly recommend you to visit this lovely city.
dan WAJIB ke museumnya!

off to Tokyo!

Ga terasa waktunya kembali ke Tokyo. Nanti saya cerita hari-hari terakhir di Tokyo termasuk Disneysea ya!

Thanks for visiting my post!

-Bryna
---------------------------------------------------------------------------

You Might Also Like

2 comments

  1. Hi Bryna, jangankan pengunjung museum.. Aku baca ini aja nangis.. Ini pengalamannya mirip-mirip waktu aku berkunjung ke salah satu museum di Nanjing, disana banyak warga Cina yang dibantai habis oleh tentara Jepang. Keluar dari museum sampai sedih dan murung banget :_(

    Thank you for sharing this, aku belum pernah nih ke Hiroshima. Next time harus kesana :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Alo!
      museum di Nanjing tentang perang juga kak? Added to my travel list!
      Kalau dikasih rejeki semoga aku sempet ke China sekalian main kesana :)

      Thanks for reading ya kak!

      Delete

Subscribe