Culture Shock

3:38 PM


New Delhi : OMG so this is India!

Kota pertama yang saya kunjungi di India kemarin adalah New Delhi. Menurut saya ini pilihan yang tepat karena kota ini adalah yang paling bikin shock.
Dari awal kami mendarat di airport, kami sudah "disambut" sama lautan manusia di imigrasi. Wajar sih berhubung negara ini selalu jadi salah satu dari tiga negara dengan populasi terbanyak - 2018 kemarin di ranking no 2 setelah China.


Kami landing sekitar jam 6 pagi waktu lokal dan dijemput langsung sama pihak hotel.
Waktu keluar dari gedung bandara, disambutlah kami sama kaget nomor dua : polusi.
Saya ingat waktu itu kami sempet bengong sebentar waktu lihat langit saking berasapnya. Awalnya saya pikir itu kabut tapi ternyata polusinya separah itu. Yakin banget itu polusi karena disana kotoran hidung (sorry for using this as standard LOL) jadi banyak gitu saking kotornya udara di sana!

Ga lama kemudian, datanglah shock nomor tiga : taksi yang jemput kita WOW.
Wow-nya in a negative way sih in case you're wondering hahaha
Kalau di Indonesia biasanya motor yang suka bandel dan spionnya hilang sebelah, nah ini mobil guys. Taksi kami spion-nya hilang sebelah dan dia nyetir aja tanpa buka spion satu lagi.

Dulu pulang dari Myanmar saya suka cerita seberapa ngebut dan ugal-ugalannya supir taksi di sana, nah di India lebih gila lagi. Waktu kami di jalan dari airport ke hotel, teman saya sempat tanya beberapa hal tetang landmark, terus si supir jawab pertanyaan temen saya sambil buka hp dia (mau kasih tunjuk lokasi atau foto kayanya) tapi jadi ga fokus nyetir DAN TAKSI KITA BELOK HAMPIR NABRAK MOBIL DARI BELAKANG. Temen saya langsung "never mind. please drive." terus kita diem sepanjang jalan. Ga lucu baru berapa menit di India terus kecelakaan. ASLIK.

 


Transportation

Hotel kami (bloomrooms) lokasinya dekat dengan MRT station (sekitar 10-15 menit jalan kaki). Sepanjang perjalanan ke stasiun, kami diajak ngobrol terus sama cowo-cowo di jalan, mereka ngikutin kami dan ngeliatin kami dari atas sampai bawah. Ini salah satu yang memang sudah jadi ekspektasi saya sih - saran saya : pasang muka jutek, jalan terus dan jangan nengok ke mereka atau kelihatan bingung/takut. You choose to travel to India means you need to be ready for all these peeps! Kalau mau overview persiapan dan tips ke India, bisa cek di post ini ya.

Kami ambil one day pass untuk turis seharga 200 INR (1 INR = 200 IDR waktu itu) untuk unlimited MRT ride.

Persiapkan diri kalian untuk security check dimana nanti kamu akan dipisah berdasarkan gender dan ceknya lumayan teliti sampai di raba. Mungkin karena tingkat pelecehan seksual masih sangat tinggi di India dan berhubung pengecekannya termasuk raba-raba sekujur tubuh, jadi pasti selalu dipisah dan di tempat seperti mall biasanya yang perempuan ada ruangan tertutup untuk pengecekan. Tenang tapi ga akan disuruh copot baju atau apa gitu kok.



Red Fort

Bangunan ini mulai dibangun oleh Shah Jahan ketika pemindahan ibukota dari Agra ke Delhi di masa kejayaannya. Didesign oleh arsitek yang sama dengan Taj Mahal, Red Fort di awal memiliki banyak batu-batu mulia dan lapisan emas di dalamnya (biasanya di langit-langit dan di kolom) namun semua dicuri pada saat Inggris datang ke India.





Area Red Fort ini luas banget, jadi spare waktu sekitar setengah hari untuk eksplor seluruh areanya kalau mau agak santai. Harga tiket masuk Red Fort untuk turis 600 INR. Tiketnya lucu karena bentuknya mirip kancing dan ada magnetnya. Di pintu masuk nanti bisa di-tap jadi mirip e-toll card gitu.


tiket masuk Red Fort

Red Fort ini sebenarnya kompleks tempat tinggal panglima/kaisar di masa Dinasti Mughal. Untuk masuk ke kompleks ini ada tiga gerbang masuk : Lahori dan Delhi untuk rakyat dan Khizrabad khusus untuk panglima/kaisar. Bangunan di India pada masa itu selalu memiliki lebih dari satu pintu masuk untuk membedakan kasta rakyat dan para petinggi.

Di India juga tempat untuk wanita dan pria dibedakan. Di Red Fort ada bangunan khusus untuk tempat tinggal istri dan selir dari panglima perang. Saat ada pengumuman dari para kaisar untuk rakyat, wanita akan masuk dan mengikuti dari ruangan terpisah (kadang cuma ada lubang suara tapi tidak bisa melihat ke dalam).




 

 

 

Jama Masjid

Masjid terbesar di India dengan arsitektur yang cantik ini juga termasuk salah satu bangunan yang menarik untuk turis. Tempat ibadah ini bisa dikunjungi turis dan dibuka untuk umum selama sedang tidak ada acara keagamaan. Dibangun di masa kekuasaan Shah Jahan (yap. dia juga yang bangun Red Fort dan Taj Mahal), pelataran dari Jama Masjid bisa menampung sampai 25 ribu orang. Pada jamannya, masjid ini merupakan masjid untuk shalat Jumat bagi para petinggi. 

Kami cuma mampir sampai di luar area Jama Masjid karena kami mampir tepat waktu shalat Jumat mau mulai. Asli rame banget waktu itu.



Lotus Temple

Tempat ibadah para penganut agama Baha'i ini terbuka untuk semua agama. Terkenal dengan bentuk bangunannya yang terinspirasi dari Bunga Teratai/Lotus, bangunan ini tersusun atas 27 "kelopak" dengan 9 pintu masuk. Bangunan ini bisa menampung hingga 2,500 orang.

Sebelum masuk, akan ada orang yang memberikan instruksi mengenai apa yang bisa, boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam bangunan. Untuk masuk ke dalam, kita diwajibkan untuk melepas alas kaki. Ruangan di dalamnya adem dan cukup luas, ada beberapa kursi kayu panjang untuk kita duduk. Kita diwajibkan untuk tenang karena ternyata banyak juga yang kesana untuk meditasi.


Qutb Minar

Salah satu UNESCO World Heritage Site di New Delhi dengan menara yang disebut minaret setinggi 14.3 meter. Dulu minaret ini dibuka untuk publik dan kita bisa naik, tapi di tahun 1981 aksesnya ditutup karena waktu itu ada bagian dari tangganya yang runtuh dan banyak pengunjung di dalam tower terperangkap dan ada korban jiwa juga.


 

Area Qutb Minar cukup luas, banyak beberapa struktur yang kelihatan pernah runtuh sebelumnya. Waktu kami ke sana ada orang lokal yang naik reruntuhan untuk foto, terus dikejar sama satpam. Serem banget deh waktu itu orangnya lompat turun padahal agak tinggi reruntuhannya.

Sunset kelihatan lumayan jelas disini dan golden hour light nya oke banget disini.
Tiket masuk Qutb Minar untuk turis 600 INR per orang.




This day's findings

Waktu di MRT ada jagung mirip jagung susu keju daily fresh di Indonesia, tapi pakai bumbu masala sama spices dari India. Ini kaya rasa banget dan enak! Wajib coba kalau kamu suka pedes asin. Kami beli yang kecil harganya 40 INR.

Kami makan malam di Sharavana Bhavan, di area perbelanjaan Connaught Place.
Waktu random order, saya pesan minuman yang enak banget. Rasanya mirip susu tapi ada spices dan ada rasa jahenya sedikit. Sedih ga inget ini namanya apa, tapi ini bukan chai ataupun lassi. Kalau penasaran mungkin bisa kasih tunjuk foto ini ke restonya (dan mungkin kasih tahu saya kalau sudah tahu namanya apa).

 

That's it for New Delhi!
Sepanjang perjalanan di India, Delhi jadi kota yang paling capek karena banyak jalan. Walaupun kotor, bau, banyak diliatin lokal dan banyak surprise, kota ini adalah tempat yang paling banyak tourist attractions-nya. Menurut saya sih wajib coba kesini supaya ngerasain "India yang sebenarnya" hahaha. Next : Agra + Taj Mahal!

You Might Also Like

0 comments

Subscribe