Exploring India : How We Plan Our Journey, Tips and Itinerary

10:26 PM


Salah satu tempat yang memang sudah masuk wishlist sejak 2016 : India
Memang bukan tempat yang jadi tujuan semua orang, tapi untuk saya negara ini punya daya tarik sendiri dengan culture yang beda banget dan bangunan yang terkenal cantik-cantik.
Saya anaknya ga suka bohong, jadi di sini saya ga akan taruh cuma manis-manisnya saja ya..
without further ado, here's a glimpse of India trip ala saya dan geng #Indiheyy (browse this hashtag in Instagram for pictures and stories!)

Not the safest nor the most comfortable country to visit
Saya pribadi merasa India bukan negara untuk orang yang belum terbiasa travelling. Kalau kamu belum pernah travel ke beberapa negara yang culture-nya berbeda, saya sarankan kamu travel ke tempat lain dulu. Mungkin bisa mulai dari negara maju (misal : Korea/Jepang), lalu coba salah satu negara berekembang (misal : Vietnam/Myanmar) sebelum memutuskan ke sini.
India termasuk salah satu negara yang bikin jiper duluan sebelum pergi dengan berbagai berita pemerkosaan dan betapa bahayanya travel ke sana - terutama untuk kaum hawa. Sebenarnya ada teman saya yang pergi ke India berdua (perempuan semua) dan aman saja, tapi kalau kamu ragu ada baiknya pergi sama laki-laki atau tour ya. Saya pergi berenam (rame ya hahaha) dan ada satu laki-laki di grup saya.



Siapkan mental kamu untuk hal-hal ini : diliatin gak nyantai sama orang lokal, jalanan kotor dan bau,  kendaraan ngebut liar (bahkan ga punya kaca spion) dan klakson sepanjang jalan (sampai di tahap kamu stress denger suara klakson setiap detik). Memang ga semua kota punya level stress yang sama, tapi secara general level stress jalan di India lebih tinggi dari Jakarta. Kawasan turis semacam Taj Mahal dan city palace di tiap kota umumnya dijaga kebersihan dan kecantikannya, tapi di luar kompleks itu bisa 180 derajat bedanya. Kalau kamu selama ini lihat posting dari influencers dan artis yang pergi ke India itu cantik-cantik dan bikin pengen pergi, percayalah ada sisi kurang cantiknya ketika kamu nengok ke kiri dan kanan dari foto itu.


Where to start?
Sudah memutuskan untuk pergi ke India? Expect an exceptional adventure ahead!
Biasanya orang yang pertama jalan ke India akan memilih untuk mampir ke India's golden triangle : Delhi, Agra, Jaipur. Eksplorasi tiga kota ini bisa dilakukan selama 7-9 hari trip. Lokasinya juga berdekatan jadi cukup mudah untuk pindah kota satu ke yang lainnya.
Kalau kamu punya waktu lebih, coba tambahkan Jaisalmer, Udaipur atau Jodhpur ke itinerary kamu. Tiga kota yang masih masuk kawasan Rajasthan ini juga punya daya tarik masing-masing yang sangat layak di ekplor.

Saya agak padat jadwalnya dimana saya eksplor New Delhi, Agra, Jaisalmer, Jaipur, Udaipur dan Mumbai dalam waktu 9 hari. Kami terbantu dengan tiket pesawat yang tiba di New Delhi dan pulang dari Mumbai, jadi kami ga perlu bulak balik ke satu airport.

Hawa Mahal di Jaipur

When?
India termasuk negara yang lumayan luas, jadi tiap area terkspos musim yang beda-beda. Untuk central India, musim paling nyaman untuk travelling adalah di Oktober - Maret (musim dingin). Humidity di musim ini cenderung rendah jadi lebih enak kalau kita eksplor. Musim dingin di India beda banget sama di Jepang. Di pagi dan malam hari temperatur sekitar 18-19 derajat Celcius, sedangkan di siang hari masih di sekitar 27-28 derajat Celcius (mirip temperatur di Bandung). Ga sampai perlu winter coat sih, cukup pakai kaos biasa mungkin ditambah sweater untuk pagi dan malam bagi yang kurang tahan dingin. Biasanya siangnya sudah lepas sweater juga karena temperaturnya mirip sama Indonesia.

Musim dingin di India adalah musimnya turis. Jadi siap-siap juga dengan rombongan turis lain ditambah rombongan penduduk lokal yaa..

Tip : hindari bulan Mei-Juni (musim panas) karena temperaturnya bisa sampai 40 derajat Celcius. Ga banget kan jalan-jalan dibawah terik matahari ditambah temperatur sepanas itu?!

Henna

Transportasi
Seiring makin ramainya turis berdatangan ke India, akses juga makin banyak. International airport yang banyak diakses untuk turis ada dua : Mumbai dan New Delhi. Untuk eksplor Golden Triangle akan lebih mudah lewat New Delhi airport. Saat ini penerbangan dari Indonesia memang belum ada yang direct, jadi kemungkinan perlu transit dulu. Saya dan teman-teman kemarin naik Singapore Airlines, transit di Changi sekitar 2-3jam menurut saya masih masuk akal. Harga penerbangan kami kemarin sekitar IDR 4,7juta pulang pergi.


Untuk transportasi antar kota bisa naik kereta atau terbang antar kota. Sebenarnya kepingin banget nyobain naik kereta antar kota di India (sekalian bandingin sama overnight train-nya Myanmar), tapi kemarin kami telat booking dan kehabisan tiket. Kalau kalian mau coba, bisa lihat info tentang kereta api di India di sini. Banyak juga yang review pengalaman mereka tentang kereta di India kok, misalnya di sini.

Untuk penerbangan lokal, bisa cek spice jet, indigo atau jet airways. Overall cukup oke dengan harga sekitar IDR 600ribu - 1juta tergantung rute sudah termasuk bagasi 15kg.

Di New Delhi sudah ada MRT yang (surprisingly) bagus dan terawat. Tiket one day pass unlimited MRT ride harganya INR 200 (sekitar IDR 44rb). Opsi lain bisa pakai tuk-tuk atau uber. Saran saya pakai Uber saja. Saya sempat kena scam dari tuk-tuk dimana mereka bawa kita ke tempat jualan dulu sebelum mengantar kita ke tempat tujuan. Dengan membawa turis ke tempat penjual kain, supir tuk-tuknya akan dapat tiket yang bisa ditukar dengan satu liter bensin. Sebenarnya ga parah sih dan ga ada unsur pemaksaan untuk beli juga, malah tempat jualannya itu harganya lumayan masuk akal. Tapi lumayan buang waktu dan mungkin bikin agak takut juga kalau kita ga aware.

E-Visa
Mulai dari 2018, pemegang paspor Indonesia bisa masuk ke India dengan e-visa. Aplikasi untuk e-visa ini bisa dilakukan melalui website kedutaan India. Saat isi form online ada area dimana kita perlu memasukkan nama referensi di India. Kemarin saya pakai nama teman dari kantor di India. Mungkin agak sulit kalau tidak ada teman di India, tapi bisa dicoba untuk minta bantuan dari hotel/hostel tempat kamu akan menginap. Biasanya mereka mau bantu kok.
Proses aplikasi visa sekitar 72jam. Nanti e-visa kamu akan dikirimkan ke email yang kamu daftarkan. Jangan lupa di print e-visanya (ada QR code-nya) dan ini akan dipakai di imigrasi saat kamu tiba di India.

What to pack?
Ini pertanyaan umum berikutnya : nanti bawa apa ya? baiknya pakai baju seperti apa di India?
Awalnya saya lumayan parno sama kotornya (sampai bawa sendok garpu sendiri *ngakak*), tapi ternyata harusnya ga seribet itu kok. Bawa tissue kering dan basah hukumnya wajib karena di India berdebu dan kotor. Setidaknya kita perlu tissue basah untuk lap tangan sebelum makan dan tissue kering untuk toilet (toiletnya ada bidetnya kok!).
Kalau perkara pakaian, usahakan jangan terbuka. Tipikal pakaian yang saya bawa kemarin : celana panjang longgar, kaos katun atau blouse. Pastinya tinggalkanlah hot pants sama rok mini kalian di rumah saudariku terkasih. Sesuaikan juga pakaian kamu dengan cuaca. Kalau kamu pergi di winter, coba pakai bahan katun supaya ga terlalu dingin tapi ga kepanasan juga waktu siang. Bawa topi dan kacamata hitam juga membantu kalau panas atau silau. Kalian juga akan perlu syal atau pashmina kalau temperatur mendadak dingin. Satu saja cukup, nanti beli di India karena banyak pashmina bagus disana dan MU-RAH (baju, rok sama celana disana juga murah! pasti pengen beli deh nanti hehehehe)


Sepanjang perjalanan kemarin saya hanya pakai birkenstock, teman-teman saya rata-rata bawa satu sepatu dan satu sendal. Untuk saya jauh lebih mudah kalau satu sendal sih supaya ga perlu makan tempat di koper. Selain itu ada beberapa temple yang perlu lepas sepatu, jadi lebih gampang juga kalau pakai sendal.
Tas, saya saran pakai fanny pack - ini sangat membantu buat jaga uang kamu kalau-kalau jalan berdesakan. Bantu juga untuk jaga supaya bagian dada kamu ga bersentuhan sama orang lain (buat saya ini bikin lebih tenang nerobos kerumunan). Terus kalau kalian tripnya budget rendah menuju menengah, lebih baik bawa koper kecil supaya ga susah gerak dan pindah-pindahnya.

Koneksi Internet
Beli sim card di India katanya lumayan ribet - mereka minta fotocopy paspor, e-visa dan pasfoto (sumpah saya juga bingung buat apa ya pas foto?) dan simcardnya baru akan aktif 1-2jam setelah pembelian. Beberapa traveller cerita juga bahwa simcardnya tetap ga aktif bahkan 24jam setelah pembelian. Berhubung agak males sama keribetan itu, teman saya akhirnya cari provider wi-fi dari Indonesia. Akhirnya kita sewa portable wifi di ITC Jakarta sekitar IDR 1,1juta sudah 4G unlimited dan bisa untuk connect 5 devices at once. It works quite well kok! (nanti saya tanya nama tokonya ya)

Culture Shock
Saat pertama sampai New Delhi, saya agak kaget juga sebenarnya.
Saya diliatin, diikutin dan diajak ngomong sama orang lokal di jalan - ini pasti kejadian sih, tapi abaikan saja ya. Mukanya harus yakin dan galak gitu supaya ga diganggu sama orang-orang. Intinya jangan kelihatan bingung.
Terus kaget lagi waktu saya lihat ada bilik untuk orang pipis di pinggir jalan (dan ada yang lagi pipis!)
Belum lagi keluar stasiun MRT di New Delhi itu kita langsung dikerumunin sama supir tuk-tuk sambil mereka teriak-teriak nawarin harga. Dari pengalaman saya, kalau kalian nanggapin salah satu tawaran supir ini pasti makin banyak yang ngerumunin. Lebih baik langsung jalan lurus ga perlu lihat mereka.


Makanan
Kebanyakan makanan di India base bumbunya kari, rich banget dan banyak spices-nya.
Hidup kamu bisa susah kalau kamu ga bisa makan India. Salah satu teman saya ga cocok sama makanan India jadi akhirnya tiap makan kita usahain ke tempat yang ada makanan internasionalnya atau kadang kita mampir ke restoran fastfood (McD, KFC, Subway). Makanan internasional India biasanya sudah di "adaptasi" dengan lidah orang lokal jadi suka aneh. Baiknya kamu bawa snack-snack dari Indonesia (dan popmie kalau perlu!) kalau kamu sulit adaptasi sama makanan baru.

Beberapa makanan yang perlu kamu coba di India : Palak Paneer, Butter Chicken, Nasi Biryani, Gulab Jamun, Ras Malai.

Gulab Jamun

Hostel
Di India ada chain hostel namanya Zostel. Di kebanyakan kota yang banyak didatangi turis sebenarnya sudah ada Zostel. Beberapa hostel lain juga available dengan harga sekitar IDR 90-110rb per bed.
Secara kebersihan lumayan oke kok menurut saya. Biasanya sarapan di hostel sekitar INR 150 (IDR 33rb) all you can eat dan bersih.

Last but not least..
Mungkin perjalanannya di awal banyak kaget dan jijiknya.
Mungkin nanti kamu agak takut di awal karena dipelototin dari ujung rambut sampai ujung kaki sama orang lokal.
Mungkin nanti bingung karena mendadak kaya artis diajak foto terus sama orang lokal (beneran ini kejadian waktu saya pergi kemarin).
Mungkin stress sama klakson dan orang teriak-teriak di jalan.
Apapun yang terjadi, anggap saja itu pengalaman. Don't stress too much and enjoy the trip!
Semuanya akan terbayar saat kamu lihat Taj Mahal yang cantiknya luar biasa atau waktu kamu tidur di bawah bintang di Jaisalmer. Trust me!

You Might Also Like

0 comments

Subscribe