FINALLY - Travelling Solo!

12:48 AM


Finally get to post this long overdue trip journal - my very first solo trip (another one is coming next week as I am writing this!)

Awalnya di 2017 cuma mau trip ke Korea tok. Sama sekali ga punya plan untuk jalan kemana pun berhubung di awal 2018 mau liburan agak panjang (yang pastinya makan banyak jatah cuti dan uang ya cuy!). Tapi ternyata memang kalau kerja ga mungkin banget ga cuti buat refreshing. Waktu itu sekitar Bulan September-an sempet rungsing dan bawaannya bete terus kalo ngantor. Sampai akhirnya salah satu temen di kantor bilang "Obatnya gampang! Pergi travelling sana! Udah kelamaan lo ga pergi!". Jadi tercetuslah ide solo trip demi ngurangin kerempongan planning dan cari temen travel.

Kalau mau jujur, sudah dari lumayan lama saya pengen solo trip tapi selalu takut.
Aman ga ya kalau pergi sendirian? Pergi kemana ya enaknya kalau sendiri? Nanti sedih ga ya pergi sendirian?
Buat rencana perjalanan ini pun sempet bimbang mau dalam negeri atau luar negeri.
Akhirnya terpilihlah destinasi pertama dalam sejarah per-solo trip-an saya *jreng jreeeeeng* : Hong Kong.





Kenapa Hong Kong? 
Ga terlalu jauh.
Belum pernah kesana.
Tampak lumayan lebih aman dibanding jalan sendirian di dalam negeri (agak sedih sih. Tapi harus saya akui, saya takut ngebayangin perempuan jalan sendirian di Indonesia).
Ada %Arabica dan Disneyland! (ini ambisi pribadi aja sih. demi checklist Disneyland visit tahun ini sekalian stock up coffee beans)

Jadi cus deh Hong Kong.
Oh, sekalian juga kemarin nyebrang ke Macau.



Berhubung mepet, kemarin flight paling murah landing-nya jam 1 dini hari. MTR belum beroperasi dan kelewat pelit buat bayar taksi, jadilah saya berusaha tidur (tapi gagal) dan jalan di bandara dulu sampai jadwal keberangkatan MTR pertama. Sekalian juga nunggu toko yang jual octopus card dan sim card buka.

Di trip ini sejujurnya ga se-ambisius perjalanan biasanya. Lebih santai, cuma ada daftar beberapa tempat yang memang mau dikunjungi tapi ga detail. Jadi memang fleksibel 100%.  Ini daftar yang saya bawa waktu itu : Central, Victoria Peak, Ngong Ping 360, Avenue of Stars, Disneyland, %Arabica Star Ferry, Cupping Room, Australia Dairy Co, Lan Kwai Fong dan Senado Square. Dari semua tempat tadi, saya gagal mampir ke Avenue of The Stars (lagi renovasi) dan Lan Kwai Fong (asli kalau ini kelupaan mampir).


Ngong Ping 360, Tian Tan Buddha, Lantau Island

Wajib banget naik cable car Ngong Ping 360! Cable car ini akan membawa kamu sejauh 5.4km menyebrang ke Lantau Island - tempatnya kamu bisa lihat Tian Tan Buddha. Pemandangan sepanjang perjalanan cantik deh pokoknya. Kamu bisa lihat area perkotaan Hong Kong di satu sisi, sementara di sisi lainnya banyak pabrik dan ada airport.

NP360 juga terkenal dengan crystal cabin-nya yaitu cable car dengan lantai transparan.
Saya coba naik regular cabin dan crystal cabin, sejujurnya ga banyak pengaruhnya penambahan 100HKD untuk naik crystal. Perlu dicatat juga crystal cabin jumlahnya lebih sedikit dari regular, jadi kalau antri pasti lebih lama. Saran saya kalau kalian berencana round trip, lebih baik beli regular untuk berangkat dan crystal untuk pulang supaya ngalamin dua-duanya.


Lantai transparan NP360 crystal cabin


Terminal untuk naik cable car ada dua : Tung Chung Terminal dan Ngong Ping Terminal. Kamu bisa pilih sekali jalan atau round trip.
Please sempetin untuk beli tiket online (saya beli di Klook) karena kalau beli di terminal cable car langsung antrinya panjang BANGET. Jalur antrian dibagi dua : antrian yang belum beli tiket dan online buyers. Nanti online buyers dibagi lagi loketnya sesuai web tempat kamu beli tiket. Less hassle and you'll save so much time! Saran saya pilih cable car paling pagi supaya ga terlalu ramai dan kamu lebih leluasa eksplor pulau Lantau karena semakin siang akan semakin ramai.



Antrian orang yang beli tiket cable car sekitar jam 2 siang

Saya pribadi kemarin naik regular cable car dari Tung Chung terminal jam 9-an pagi, jalan-jalan di Lantau dan naik crystal cabin cable car untuk kembali ke Tung Chung sekitar jam 1-an siang. Seneng banget waktu pulang saya naik crystal cabin sendirian! Tapi senengnya ga lama karena ternyata cable car-nya goyang heboh di jalan gara-gara saya sendirian dan angin lumayan kencang. Terus mendadak CABLE CAR-NYA MATI SEKITAR 1 MENIT-AN dan posisi lagi di atas air! Sendirian! Langsung dong diem sepanjang perjalanan baliknya. Gemeteran beneran loh waktu itu kaki saya.

Di Lantau Island banyak toko dan ada beberapa atraksi berbayar yang bisa kamu kunjungi. Saya kemarin langsung jalan ke Tian Tan Buddha dan duduk-duduk di kaki tangga. Untuk saya di spot ini highlightnya tetap NP360 dibanding Lantau Island-nya.



Star & Central Ferry Pier

Dua tempat ini lah yang paling sering saya singgahi selama perjalanan. Alasannya karena saya suka bengong-bengong di sini (sambil minum kopi %Arabica atau makan wraps Subway). Lebih nyaman di Central sebenarnya dibandingkan di Star Ferry Pier karena ada tempat duduk di depan Subway hahaha.
Dua tempat ini dihubungkan dengan ferry - yang nampak menyenangkan ditunggangi malam hari. Sayangnya rencana saya naik ferry ini di hari terakhir gagal karena kemalaman dan loketnya keburu tutup.

Pemandangan dari Star Ferry Pier

Pemandangan dari Central Ferry Pier


Toko kopi kesayangan saya lokasinya di Star Ferry Pier lantai 2. Per Oktober 2017 %Arabica baru punya dua outlet di Hong Kong : Discovery Bay (roasting dan small cafe) dan Star Ferry. Ternyata di 2018 awal sudah buka satu lagi di International Finance Center Mall dekat Central Ferry Pier. Di toko Star Ferry ga bisa beli house blend-nya karena mereka ga roasting di sini, tapi di IFC kata baristanya ada mesin roasting jadi bisa beli kalau mampir.

Kalau kalian pernah coba yang di Kyoto, kalian mungkin sadar rasa cafe latte di cabang ini agak beda. Entah, mungkin susunya beda? Sepenglihatan saya di Kyoto pakai susu Meiji, di Hong Kong beda.






Victoria Peak

Superb Hong Kong view from highest area in Hong Kong Island.
Untuk ke spot ini, kalian bisa naik tram atau naik bus. Saya kemarin jalan pulang pergi ke Victoria Peak via bus dari Central. Kalau via bus bisa naik bus nomor 15 dari Central bus terminal dan turun di perhentian terakhir (Victoria Peak Bus Terminal) dengan harga 9.8HKD. Perjalanan bus naik "seru" banget dan kamu pasti ga akan tidur hahaha. Usahakan naik ke bus lantai 2 (busnya double decker) dan duduk di depan sisi kanan - best view!

Saya ke Victoria Peak dari sekitar jam 2 siang supaya bisa lihat day view, makan sore di The Peak Galleria, lanjut ke view point lagi waktu gelap. Waktu browsing saya baca site Big Foot Tour yang suggest view point selain Sky Terrace (yang keterlaluan ramainya) dan bener di tempat itu juga bagus kok view-nya! Teman-teman yang sendirian, tolong dicatat waktu jalan ke view point malam hari agak seram karena sepi dan gelap, jadi pastikan handphone kalian baterainya full supaya bisa dipakai jadi senter dan untuk pasang musik (bawa earphone juga ya!). Sampai di view point biasanya sudah ramai dan pasti ada orang papasan sama kamu di jalan.

Kalau berencana naik tram, saya saran lebih baik waktu berangkat. Hampir semua orang turun dari Victoria Peak setelah gelap yang berarti persaingan antrian tram ketat. Waktu saya mau naik tram turun, antrian sudah mengular jadi saya menyerah dan beralih ke bus. Untung saya cukup cepat ke bus terminal karena antrian juga panjang di sana dan busnya sedikit. Kalau kalian buru-buru, bisa naik taksi juga kok dari terminal.

day view

night view

Sky Terrace

Central

Pusat perkantoran dan shopping Hong Kong. Area ini sebenarnya tipikal kota, tapi saya cukup senang main di area ini.

Di salah satu sudut Central ada eskalator outdoor sepanjang 800m karena area ini cukup curam dan capek kalau jalan kaki. Cukup unik karena eskalator ini dibuat seperti jembatan penyebrangan dan terdiri dari 20 eskalator terpisah. Di sebelah eskalator tetap ada tangga untuk turun dan mungkin kalau mau olah raga naik kali ya.

Selain itu di Central juga ada Apple store dua lantai milik IFC Mall. Lokasinya strategis dan bisa dilihat dari jembatan penyebrangan. Ada Hong Kong observation wheel yang sepanjang saya di sana ga pernah beroperasi (huh). Satu outlet Starbucks di Central juga jadi tujuan turis karena design interiornya dibuat ala Hong Kong cha chaan teng (tea restaurant).
eskalator outdoor (Mid Level Escalator) di Central


IFC Apple Store

Starbucks Central dengan design interior ala cha chaan teng




 Disneyland

Ga perlu penjelasan lah ya kalau Disneyland?

Hong Kong Disneyland jauh lebih kecil dibandingkan Disneyland dan Disneysea di Jepang. Saya sempat muter empat sampai lima kali di sini kemarin. Selain itu waktu saya kesana lagi sepi, jadi ga perlu antri sama sekali untuk naik wahana. Nonton parade juga agak lowong. Saya memutuskan untuk skip Once Upon a Time Castle Projection show karena sama di semua Disneyland (pernah nonton di Jepang) dan saya males desak-desakan di MTR pulang.


booth tiket Disneyland di Hong Kong Station






As much as you love Disneyland, I would not recommend this visit for solo travelers.

Saya sedih banget waktu sendirian di Disneyland kemarin. Semua orang sama keluarga, teman atau pacar sementara saya sendirian. Ga banget deh ke theme park sendirian. Ga bisa ngobrol sama orang random karena rata-rata yang datang sudah bawa rombongan sendiri. Rasa kesepiannya naik jadi beribu-ribu kali lipat.

Cruela De Vil on Disneyland's Halloween Parade

Queen Grimhilde



Australia Dairy Co, Yee Shun Milk Company and Delicious Kitchen

Saya bukan tipe yang fokus ke makanan kalau travelling - yang ternyata adalah sebuah kesalahan kalau ke Hong Kong. Di Hong Kong banyak makanan enak yang patut dicoba mulai dari milk tea sampai pork ribs rice.

Australia Dairy Co - fluffiest yummiest scrambled egg I've ever had my entire life!
Toko ini adalah salah satu yang disebut cha chaan teng atau tea restaurant dan termasuk yang terkenal di Hong Kong. Walaupun namanya Australia, tapi ini Hong Kong cuisine kok. Menu yang perlu dicoba : scrambled egg over toast alias telur dadar pakai roti.

Toko ini selalu ramai, jadi pastikan kamu datang sebelum dia buka (cek jam bukanya di google) supaya ga antri. Saya mampir tepat waktu buka dan langsung disuruh duduk (kamu akan semeja dengan orang lain). Pelayanan Hong Kong katanya judes dan serba cepat, tapi saya disenyumin kok sepanjang masuk sampai pulang.
Banyak juga yang review sulit order scrambled egg terus malah di serve telur mata sapi. Saya beruntung dibantu sama seorang bapak yang semeja dengan saya (kebetulan dia bisa bahasa Inggris) dan dia yang pesan makanan saya. Saran saya siapkan foto makanan di handphone dan tunjukkan ke waiter waktu pesan. Siapkan mental juga ya kalau ternyata dijudesin hehe.

Saya ga coba milk pudding di sini, tapi banyak yang bilang di sini enak milk pudding nya. Mungkin kapan-kapan mampir lagi buat coba puddingnya.

Memang orang di Hong Kong kalau sarapan cepat dan efisien. Dari saya pesan sampai makanan disiapkan di meja saya makan waktu kurang dari 5 menit. Beres makan (jadi ikutan cepet makannya) dan bayar, saya lihat di depan toko antriannya sudah panjang.





Yee Shun Milk Company - yummy sorcery called milk pudding that lasts in your mind months after.
Milk pudding wajib hukumnya dicoba di Hong Kong. Milk pudding ini beda dengan puding susu di Indonesia, pudding ini dihasilkan dengan mengukus susu, putih telur dan gula sampai jadi padatan. Milk pudding ini bisa dimakan dingin atau panas - saya coba yang dingin waktu itu.
Enak banget. Ga ngerti lagi ini kenapa enak bangetttt..
Sampai di Indonesia saya langsung browsing resep untuk bikin desert ini saking pengen makan lagi. (Tapi agak ribet bikinnya, jadi batal coba bikin deh)




Delicious Kitchen - famous pork ribs with veggie steamed rice in town
Hampir semua orang review makanan satu ini positif, jadi walaupun lokasinya agak jauh dari hostel tetap saya cari sampai ketemu. Lokasinya dekat fashion walk (google ya teman-teman). Ekspektasi saya tinggi terhadap semangkuk makanan ini, tapi kok biasa ya untuk saya? Rasanya cenderung agak hambar. Atau mungkin saya kebagian batch yang kurang bumbu? Entahlah..



Melihat post ini sudah panjang, saya rasa cerita Macau saya tulis di post terpisah saja deh.

Thanks for reading!
-Bryna

You Might Also Like

0 comments

Subscribe