WARNING : Foto yang saya tampilkan di sini mungkin agak mengganggu untuk beberapa orang

Beberapa hari yang lalu ada teman saya yang mengeluh di insta story tentang jerawat di kulitnya. Saya langsung DM ngajak ngobrol karena memang saya punya pengalaman masalah jerawat juga. Dari obrolan itu akhirnya saya coba mencari foto lama waktu saya masih dilanda lautan cystic acne di sekujur wajah dan shock ternyata dulu pernah separah itu! Saya pikir ini bisa jadi bahan sharing juga di blog untuk teman-teman yang sedang atau pernah mengalami masalah kulit, jadi saya menulis post ini deh..

Saya sempat mengalami masalah jerawat juga 2016 silam dan menurut saya lumayan parah. Munculnya mendadak banget di awal tahun dan ga sembuh-sembuh (saya pikir jerawat hormonal yang akan reda sendiri, tapi ternyata bukan). Waktu itu saya sempat juga bulak-balik dokter bahkan jerawat saya disuntikin satu-satu sama dokternya (kebayang ga sih sakitnya disuntikin semua jerawat di muka satu-satu? :'( ). Terapi pakai accutane juga sempat saya jalani sekitar dua bulan (sampai bibir pecah-pecah ga karuan) tapi hasilnya nihil. Ini penampakan wajah saya waktu itu (waktu jerawatnya lagi agak kempes dan lagi besar-besar) :

Mungkin kalian akan bilang "Beauty comes from within kok.. Jangan ga pede. Cuek aja lagi", ngomong itu gampang kalau kalian ga mengalami secara langsung. Jujur, perubahan penampilan ini benar-benar bikin percaya diri saya terjun bebas. Saya benci sama cermin dan selalu berusaha menghindari cermin dimanapun karena sedih kalau lihat wajah saya berubah drastis. Tiap weekend saya selalu mendekam di rumah karena capek banget ditanyain sama semua orang tentang wajah saya. Belum lagi banyak teman-teman yang sok-sok nasehatin ke dokter A lah.. pakai produk X lah.. Percayalah ga ada yang mau menyimpan penyakit dan kami pasti sudah eksplor berbagai opsi. Mungkin kami kelihatan senyum-senyum saja kalau lagi ngobrol atau hang out, tapi ada kalanya kami bisa mendadak break down dan nangis sendiri (yang kejadian sama saya juga waktu tante saya ada yang bawel nasehatin saya untuk ke dokter padahal saya sudah ke dokter sana sini). Jadi untuk kalian yang kebetulan punya teman yang lagi kena masalah kulit, please tahan diri kalian dari berceramah sok tahu baik itu tentang skin care maupun tentang kepercayaan diri as if you know how we feel. Dan matanya tolong dikontrol ya guys.. kadang tatapan nanar atau iba dari kalian itu bikin kami makin tersayat-sayat. Cobalah bertindak normal, seolah-olah kami ga ada masalah apa-apa. Kalau kami butuh saran kalian, we'll ask.

Opsi suntikan tampaknya paling memberikan hasil (walaupun nantinya akan muncul lagi jerawat lain di tempat lain), jadi saya sudah pasrah dan siap mental sebulan sekali disuntikin. Sampai akhirnya saya pergi ke Jepang November 2016 lalu dan dipertemukan sama penyelamat kulit saya : LUSH.

Waktu itu saya pertama kali kenal Brand LUSH dan sejujurnya beli cuma karena iseng. Saya beli Herbalism (yang sampai sekarang jadi holy grail product dan wajib-harus-kudu punya stok) karena kata mbaknya itu cocok untuk kulit sensitif dan acne prone. Sejak saya pakai cleanser ini sampai sekarang (sudah hampir setahun ya berarti! wah cepet juga!) kulit saya berangsur-angsur membaik dan ga perlu lagi ke dokter!


Sekarang saya nambah regime saya dengan moisturizer (vanishing cream) dan sesekali maskeran pakai mask of magnaminty atau cosmetic warrior. Sejak kulit saya bermasalah, saya kurang tertarik coba-coba produk kecantikan dan selalu main aman (soalnya takut balik lagi penyakitnya huhuhu).

Begitulah akhirnya saya terselamatkan sama LUSH. Di pertengahan 2017 mulai banyak teman kerja yang sadar kalau wajah saya membaik dan nanya-nanya produk yang saya pakai. Sekarang banyak banget jadinya yang ikutan pakai LUSH! Mungkin kalau ini member get member, saya sudah kaya raya bergelimang harta hahahaha


Selalu ada sisi positif dari semua kejadian - untuk saya masalah kulit ini membuat saya belajar lebih hati-hati kalau pakai skin care. Sampai sekarang saya belum tahu kenapa wajah saya tiba-tiba bereaksi seperti itu dan muncul jerawat sebanyak itu - bahkan dokter pun ga bisa mendiagnosa dengan 100% akurat. Yang saya tahu saat ini masalah wajah saya sudah mereda, produk yang saya pakai saat ini cocok dan kalau mau tambah produk saya akan coba one product at a time. Lihat dulu reaksinya setelah dipakai beberapa saat secara rutin (saya mematok satu setengah bulan) sebelum mencoba menambah atau mengganti produk lain supaya bisa dilihat cocok atau tidaknya. Kulit setiap orang itu unik dan kamu ga bisa pukul rata reaksi kulitmu dengan kulit orang lain, so find your own cue.

Selain itu saya juga belajar untuk lebih toleran. Lebih menghargai orang lain karena setiap orang punya masalah masing-masing - baik itu fisik maupun mental. Always be kind, walau kadang masih iseng dan suka nyinyir, tapi saya berusaha untuk selalu mempertimbangkan perasaan orang lain sebelum (atau kadang setelah) bicara. Kalau keceplosan ngomong yang kurang menyenangkan atau dirasa berpotensi menyakiti hati orang, saya selalu berusaha untuk ngajak ngobrol orangnya dan tanya apakah ucapan saya menyakiti hati dia terus minta maaf deh.

Semoga sharing saya bermanfaat! :)

-Bryna